Makna Lirik Lagu Indie Nadin Amizah

Kisah Cinta Joa (Bagian 9)


Tak terduga ternaya selera humor gue rendah. Dengan mudahnya gue terbohongi sesosok manusia yang baru saja gue kenal. OMG. Namun perasaan gue lega, ternyata mimpi gue bukan kenyataan. Gue beranikan diri lagi buat sms Ema.

Saat pukul tujuh malam...

“Hay cowok...” bunyi sms gue.

Setengah jam kemudian...

“Hahaha, masih inget aja lo Jo,” jawab Ema.

“Ingat dong, hehe. Bercandaanmu tuh pasti akan selalu ku kenang :D,” ujar gue jujur.

“Gimana kabar lo Jo ? udah lama gak sms gue,” tanya Ema.

“Baik-baik aja nich. Eh iya, lo kan lebih muda dari gue, yang sopan dong,” jawab gue.

“Oke kak Joa :D,” panggil Ema.

Gue ngerasa kalau gue lebih pantas di panggil kakak. Toh gue emang lebih tua dari Ema, walau cuma setahun sih. Tapi semenjak itu, gue resmi kakak adhekan ama Ema. (Ciee Joa...) (Apaan sih lo #MukaMerah).

Entah pagi sebelum berangkat sekolah, pulang setelah pulang sekolah, malam ketika waktunya belajar, sebelum tidur hingga di toilet pun gue smsan ama Ema. Rasa ini sungguh tak wajar, tapi ku ingin tetap bersama diaaa.... Untuk selamanya... wouwooo... (nyanyi dikit lagunya The Virgin yah, hehe) (Suara lo jelek Jo!) (Biarin!).

Pada suatu hari, wah kok bahasanya kek dongeng anak gini, gue ganti deh. Tak lama setelah itu, ada tetangga gue yang lumayan jauh tempatnya dari rumah gue jadi tidak termasuk tetangga gue membuka usaha baru. Dia membuka sebuah warung yang isinya tidak menjual makanan ataupun minuman, tetapi menjual jasa penyewaan. Apa yang disewakan ? Apakah halal ? yang disewakan adalah komputer yang dapat terhubung dengan jaringan internet. Antara halal maupun haramnya tergantung pemakainya, bisa jadi haram kalau bukanya situs.... yah, lo pasti tau deh apa yang gue maksud.

Pertama kalinya gue main disuatu tempat yang menjual jasa ghoib itu bersama sahabat gue, Anggar namanya. Anggar adalah sesosok manusia yang berlubang hidung dua, bermata dua, bertelinga dua, berkaki dua dan bertangan dua (Ya iya lah! Jelasin seseorang tuh gak kek gitu Jo! Huw.. dasar PaiJo!) (Eh, iya kah ? maaf.. maaf..). Anggar adalah sahabat gue yang brumur lebih muda dari gue namun bertingkatan sama, yaitu kelas 2 SMP karena dulu saat TK dia masuknya terlalu awal. Mungkin ibunya lupa berapa umur anaknya.

Dua hari setelah warnet itu dibuka, gue diajak Anggar memasukinya dan mencari tau bagaimana jasa ghoib ini berjalan. Gue pun memasukinya dengan awalan doa dan uang yang pas-pasan dikantong celana, yaitu seribu lima ratus rupiah. Karena gue hanya diberi uang jajan ama ibu dua ribu rupiah dan sudah gue pakai lima ratus rupiah untuk membeli premen di sekolah. Maaf ya, bukannya mau curhat, tetapi hanya ingin mencurahkan isi hati (Sama AJAAAA!!!).

Setibanya di sana, gue pun mulai terpana dengan pintu utama yang bisa bergerak ke samping kanan dan kiri. Gue mulai melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu, karena itu pesan dari Ibu sejak gue kecil.

“Joa, kanan itu sangat mulia. Makanlah menggunakan tangan kanan, memberilah menggunakan tangan kanan, apapun lakukanlah dengan yang kanan-kanan. Tetapi jangan cebok dengan tangan kanan!” gue sangat mengingat tentang apa saja yang Ibu gue sampaikan, kecuali saat sebelum itu.

“Joa, tolong belikan ibu makanan. Ibu lapar Jo...” tetapi setelah itu gue tidak diberi uang jajan selama seminggu, karena gue pulang dengan membawa tiga nasi padang, empat nasi rames dan delapan nasi kucing. Dan semuanya dibayar utang.

Gue telah melewati pintu geser yang gue kagumi tadi, dan kini gue melihat sesosok wanita cantik berada di samping kiri setelah pintu masuk. Dia sedang memainkan komputer dan menatap gue dengan senyuman cantik. Sambil menganggukkan kepala gue membalas senyum cantiknya dengan senyum ganteng gue. Gue merasa ada sesuatu yang berbeda di dalam dada. Gue mulai menanyakannya kepada Anggar setelah kami sampai di balik bilik nomor empat.

“Ehh Nggar, tadi lo liat gak ? Dia senyum-senyum saat liat gue ? Gue deg-degan Nggar, apakah ini cinta ?” tanya gue dengan keluguan gue.

bersambung....

Kisah Cinta Joa (Bagian 9) End. Ingin tau siapa cewek yang membuat Joa merasakan deg-degan ? ikuti terus di bagian selanjutnya yah kawan!
Previous
Next Post »
Terimakasih atas kunjungannya, Salam #SobatJoa!