Air putih menjadi minuman terenak di kala itu. Setenggak demi setenggak melngalir melalui mulut gue dan Rix, karena gelasnya Cuma satu jadi joinan. Tiba-tiba Rix menyodorkan Hpnya dan memperlihatkan foto seorang cewek yang buat gue penasaran.
“Siapa sih itu Rix ?” tanya gue penasaran.
“Siapa hayoo...” ujar Rix yang semakin membiin gue penasaran.
“Pacar lo kan ?” jawab gue sotoy.
“Calon, haha..” jawabnya canda.
Gue ikut seneng kalau temen gue bahagia. Ikutan senyum aja, walau itu hanya senyum palsu karena gue masih ada di dalam pendertaan.
“Ini Ema Jo, masak lo lupa sih,” ucap Rix yang bikin gue mati kutu.
“Bencong ini cantikkk bangeettt!!!!!!” teriak gue dalam hati.
"Lo gak usah deket-deket ama dia Rix, gue peringatin aja ama lo. Lo bakalan nyesel di kemudian hari!” ucap gue buat peringatin Rix.
“Ah masak sih, apa alasan lo larang gue ?” tanya Rix bingung.
“Intinya lo gak usah deketin dia, dia kaga baik buat lo!” ucap gue lagi.
Sebagai seorang sahabat yang baik, gue harus mengingatkan sahabat gue dari mala petaka yang sangat mengerikan. Tak lama setelah itu, gue ajak aja si Rix buat main ular tangga untuk melupakan sejenak masalah itu. Walaupun gue selalu kalah, tapi gue gak pernah nyerah karena disetiap kesusahan pasti ada kebahagiaan jika kita mampu melewatinya.
Giliran yang pertama didapatkan Rix, karena berawal dari dadu yang kami lempar, gue dapat lima mata dan Rix dapat enam mata. Rix memulai pertandingan dengan penuh semangat, dan gue memulai pertandingan dengan penuh kemalasan karena menunggu Rix buat menyelesaikan ritualnya sebelum pertandingan dimulai, yaitu mengelilingi lapangan ular tangga sebanyak enam kali.
Saat Rix mulai mengocok, gue sangat malas untuk menunggu karena lama sekali keluarnya (dadunya). Dengan segenap waktu yang terbuang, Rix pun mengeluarkan hasil kocokannya dan terlihat hanya ada satu mata yang keluar. Rix mulai memucatkan wajahnya karena hasil kocokannya tidak memuaskan. Kasihan.
Akhirnya tiba juga giliran gue, dengan kocokan yang sangat dahsyat gue keluarkan dengan cepat! (dadunya). Lima mata dadu terlihat terlihat dengan tepat di mata gue dan Rix, gue pun bangga dan mengejek Rix karena gue mampu menyalip dia di start.
“Yee yee... Siap-siap lo kalah Rix. Haha,” ejek gue ke Rix.
“Jangan senang dulu Jo, liat tuh dimana pemainmu menginjak!” teriak Rix tidak mau kalah.
Setelah gue perhatikan, ternyata pada kolom yang bernomor lima terdapat tulisan “kembali ke start! Gak usah ngeyel, kembali!!!”. Gue pun mengambil pemain gue dan mengembalikannya ke start. Kesombongan memang gak akan membawa kebahagiaan.
Rix tertawa dengan kebahagiaannya, gue terpuruk dengan malunya. Saat giliran Rix tiba, Rix menceritakan tentang siapa sebenarnya Ema sambil terus mengocok (dadunya).
“Jo, kemarin kan gue smsan ama Ema. Ternyata Ema tuh temen dari temen gue dari kampung sebelah. Berasal dari SMP 2, pinter loh. Gue gak tau kenapa lo nglarang gue buat kenal dia lebih jauh, tapi karna lo sahabat gue, gue pasti lakuin apa saran lo. Hehe,” ucap Rix yang mengagetkanku.
Ternyata Ema itu emang cewek, lah kenapa kemarin dia bilang kalau dia itu cowok ?! Atau mungkin waktu itu...
“Ema, jadi gini....” ucap gue karena bingung mau ngomong apa.
“Gimana Jo ?” tanya Ema.
“Elo cowok atau cewek sebenernya ? tolong yang sebener-benernya! Jangan bohong!” ucap gue tegas.
“Hahaha... gila lo Jo!” jawab Ema yang ambigu.
“Jawab tolong Ma, please... Jujur!” mohon gue.
“Ya COWOK LAH! Whohahahahahaha...” jawabnya santai.
Ema ternyata Cuma bercanda kalau sesungguhnya dia itu cewek. Gue sangat terkejut dengan cerita Rix, tapi beban dihidup gue jadi berkurang sedikit akibat kenyataan yang terjadi. Gue langsung peluk Rix dengan meneteskan air mata sedikit.
“Makasih Rix... lo emang penenang hati gue...” ucap gue sambil memeluk Rix.
“Eh Jo, Jangan HOMBREEENNGGGGG!!!!!!!” teriak Rix.
Gue pun melepas pelukan gue dan tersenyum kepada Rix. Gak tau kenapa tiba-tiba wajah Rix pucat seketika (karena derita lo pindah ke Rix Jo!) (sotoy lo).
“Eh iya Jo, lo tadi katanya mau curhat. Ayo ceritain apa yang menjadi beban lo ?” tanya Rix.
“Haha.. gak ada masalah kok Rix, tadi cuma bercanda doang,” jawab gue untuk menutupi derita yang memalukan.
bersambung....
Kisah Cinta Joa (Bagian 8) End. Ingin tau apa yang akan dilakukan Joa setelah tau kalau Ema itu sebenarnya cewek tulen ? ikuti terus di bagian selanjutnya yah kawan!
2 komentar
Click here for komentarJadi penasaran cerita selanjutnya
Replytunggu aja gan, baru diketik :D Makasih sudah berkunjung ;)
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon