Pada zaman dahulu kala, hidup seorang lelaki turunan orang
kaya yang bernama Slamet Cute, biasa dpanggil Slamet. Slamet mempunyai postur
tubuh yang ideal, tinggi, putih, rambut ikal yang lurus dan berbadan kekar.
Walau badannya putih langsap seperti bintang Asia, namun wajahnya sangat hitam
akibat sebelum lahir ayahnya salah memasuki jurusan. Ingin memasuki jurusan
ilmu hitam, namun salah kelas, malah masuk ke jurusan keturunan wajah hitam
(Ayah Slamet keturunan Tiong Hoa yang hanya berijazah TK, waktu itu tidak bisa
membaca jurusan kelas yang bertuliskan aksara jawa). Slamet menanggung beban
yang sangat besar, namun banyak juga wanita yang mengejar Slamet karena
hartanya.
Slamet menjadi mahasiswa di kampus Kuning ternama di
daerahnya. Ia selalu mendapat rangking ke-tiga di kelasnya, karena seluruh
dosen adalah keluarganya. Bapaknya adalah seorang rektor, pembantunya seorang
sekertaris rektor, Ibunya seorang pemimpin jurusan, nenek dan kakeknya seorang
dosen ternama. Slamet juga tidak mau kalah, selain menjadi mahasiswa Slamet juga
ikut serta menjadi anggota Universitas Kuning, yaitu tukang bersih-bersih
kloset Wc.
Ada seorang cewek seksi yang berpostur tinggi, berkulit sawo
busuk, dan mempunyai tanda lahir berupa panu bundar besar di jidat. Cewek
tersebut bernama Nurmayani, biasa dipanggil Nurma. Nurma adalah salah satu
anggota dari komunitas pencita Slamet Lover’s yang diketuai Mbak Nurul, seorang
bencong yang mempunyai kelainan hidup.
Slamet Lover’s selalu mengadakan acara buka bersama setiap
hari Jum’at, walau tidak dalam keadaan puasa.
Seperti saat hari Jum’at yang lalu...
“Siapa kamu ?! Anak baru kok belum daftar, sini 4 Juta!”
ucap mbak Nurul.
“Em..Maaf mas, ini uangnya. Saya baru mempunyai uang 5 ribu,
nyicil yah mas ?” mohon Nurma.
“Mas mas... Gue cewek tau!, walau setengah. Yaudah gak papa,
lumayan buat beli rokok,” ucap Nurul.
“Eh, maaf mas.. Eh, mbak. Ini uang registrasinya,” ucap
indah sembari memberikan uang.
Pendaftaran Nurma ke komunitas Slamet Lover’s berlangsung
dengan cicilan. Nurma sangat ngefens sekali kepada Slamet. Nurma selalu
memimpikan Slamet disetiap tidurnya. Nurma mempunyai impian yang sangat tinggi,
yaitu hidup bahagia dengan Slamet. Menikah dengan Slamet, mempunyai anak-anak
yang berwajah manis seperti Slamet dan shopping-shopping gratis di luar negri dengan
uang Slamet.
Saat waktu istirahat, Nurma berjumpa dengan Slamet dengan
posisi yang sangat so sweet. Muka Nurma mendapatkan tumpahan kuah soto milik
Slamet.
“Aduh tumpah kan nih soto, kamu ngapain di depan gue ?!”
teriak Slamet.
“Maaf maaf, mukaku menjadi basah kepanasan gini karena
salahku,” ucap Nurma sambil bersujud di kaki Slamet.
Walaupun Slamet yang menabrak Nurma, namun tetap Nurma yang
salah. Karena jika sampai ada yang menyalahkan Slamet, akn diDropOut dari
kampus Kuning tersebut. Seperti saat itu, ada seorang anak yang bernama Kamal,
hanya karena dia bersin di depan Slamet dan membuatnya kaget, Kamal langsung
diDropOut!
Setelah pulang kuliah, Slamet kembali kepekerjaannya, yaitu
membersohkan kloset Wc. Terkadang ada seorang mahasiswa yang tak punya pikiran,
setelah BAB tidak diguyur. Slamet pun memanfaatkan keadaan tersebut untuk
selfie dan dia upload di situs sukatoru.com.
Pada hari kedua, saat jam istirahat Nurma kembali bertemu
dengan Slamet di kantin kampus. Nurma ingin mengungkapkan perasaan yang selalu
ia pendam sejak lama, yaitu “I Love Yu Slametkuh..”. Saat Nurma hendak
mendekati Slamet, ternyata Slamet malah duduk di samping primadona kampus, yang
bernama Antin.
Antin adalah seorang wanita solehah yang mengikuti group
break dance di kampus Kuning. Memakai kerudung cantik, berpostur tinggi dan
berkulit putih. Dia adalah wanita incaran Slamet sejak masih bayi. Ibu dari
Slamet dan ibu dari Antin merupakan kerabat dekat sejak kecil, untuk itu ketika
ibu-ibu mereka sedang mengandung Slamet dan Antin dan bertemu, Slamet selalu
melirik Antin yang masih di dalam kandungan dari lubang pusar ibunya yang
membuat Antin menangis ketakutan di dalam rahim ibunya.
“Eh ada Antin, Slamet Cute ini boleh dong duduk di samping
kirimu ?” rayu Slamet tanpa malu.
“Astagfirullah.. bukan mukhrim Slamet! Sini samping kanan
aja, soalnya samping kiri tempat duduknya udah abis,” ucap Antin.
Slamet pun duduk dengan rasa berbunga-bunga, sedangkan Nurma
yang mendengar dari jauh langsung nangis dan membuat sebagian kantin banjir
karena air matanya. Nurma langsung lari menuju masjid untuk curhat dengan
Allah.
“Ya Allah.. kenapa kejombloanku ini sungguh menyiksaku ? Aku
lelah ya Allah, (sambil nyanyi lagunya Anang dan Assyanti) Jodohku... maunyaku
Slametkuhh.. Selamanya... bla bla bla (sambil menggunakan speaker masjid yang
di dengarkan seluruh mahasiswa kampus Kuning).
Tiba-tiba Nurma mendengar lantunan suara bacaan Al-Qur’an
yang begitu merdu. Nurma mencari kemana-mana, akhirnya ditemukan di sudut kanan
depan. Ada seorang lelaki tampan yang sedang tilawah.
“Assalamualaikum ustadz, maaf nih mengganggu waktu anda,”
ijin Nurma.
“Waalaikumsalam Wr Wb, jangan panggl ana ustadz ukhti. Ana
belum pantas di panggil ustadz,” ucap lelaki tampan itu dengan bijak.
“Maaf mas, bolehkah saya mengena nama anda ?” tanya Nurma
dengan sopan.
Lama sekali Nurma dengan lelaki tampan itu berkenalan,
hingga Maghrib mereka berkenalan. Si Slamet tetap saja menggoda Antin dengan
segenap usahanya.
“Antin, bapak kamu penjual behel bekas yah ?” rayu Slamet.
“Plak!!” tampar Antin. “Jangan fitnah bapakku!!, Kamu gak
kenal aja sok tau, jangan dekati aku lagi!!!” teriak Antin yang membuat Slamet
nangis nanah.
Antin langsung meninggalkan Slamet dan menuju masjid untuk
curhat kepada Allah. Ketika antin hendak wudhu, Antin mencium bau parfum yang
sangat wangi. Antin pun merasa merinding, karena takut setan. Saat Antin hendak
lari ke belakang, Antin menabrak dan diselamatkan oleh seorang lelaki tampan
yang mempunyai bau harum tersebut.
“Brukk,” “Aww.. maaf mas, Saya gak bermagsud...” ucapan
Antin terdiam saat menatap wajah tampan lelaki tersebut.
“Mbaknya kok diam ?” ucap lelaki tampan tersebut sambil
melepaskan pelukannya setelah membantu Antin agar tidak jatuh seusai tabrakan.
“Jangan lepaskan tanganmu!” teriak Antin.
Terdengar musik so sweet India dari TOA masjid yang
mengiringi tatap-tatapan mereka. Setelah 15 menit tatap-tatapan, akhirnya
mereka sadar.
“Astagfirullah... bukan mukhrim,” teriak mereka
bersama-sama.
“Eh kok sama ?” ucap mereka bersama-sama lagi.
Mereka berdua hanya memalingkan muka karena malu, Antin pun
kemudian berlari ke tempat wudhu dan lelaki itu berlari ke kamar mandi buat
mandi junub. Pertemuan mereka tak terduga dan membuat mereka kepikiran setiap
malam. Akhirnya Antin mengikuti organisasi islami di masjid karena tertarik
dengan lelaki tampan tersebut.
“Eh, itu siapa sih yang sedang ngisi pengajian ?” tanya
Antin kepada anggota ngaji yang lainnya.
“Itu namanya Joa Tin, kemarin baru menang lomba qiroaty
tingkat Internasional,” jawabnya.
“Subhanallah... Ada lelaki seperti Joa membuatku semangat
untuk menempuh hidup baru, jadikan aku Istrimu Joaaa!!!!” teriak Antin dalam
batin.
Kembali lagi di kantin sewaktu istirahat, Slamet kembali
songong seperti biasanya. Cewek-cewek digoda, bahkan cowok pun di goda. Tim
dari Mbak Nurul pun sudah dibayar Slamet untuk menyemangatinya, karena di hari
itu Slamet akan mengungkapkan perasaannya kepada Antin.
Nurma ada di dalam gerombolan Slamet Lover’s dengan ikat
kepala berlutiskan “I love Slametkuh..”. Sangat mengawasi Slamet,
gerak-geriknya Nurma perhatikan dengan detail. Terlihat Antin yang sedang
berjalan santai untuk membeli nasi kucing andalannya. Slamet sudah
berancang-ancang dengan kaki bergetar.
“Antin.....” teriak Slamet.
“Larii....!!!” teriak Nurma yang berlari dari grombolan
Slamet Lover’s.
Slamet merasa tidak terima, Slamet lari dengan pasukannya
untuk mengejar penghianat yang berasal dari kelompoknya itu, Nurma. Nurma
menggandeng tangan Antin dan berlari ke masjid agar aman dari kejaran kaum
Slamet Lover’s. Sebelum sampai masjid, Nurma dan Antin kecapekan dan
bersembunyi di balik tong sampah terdekat.
“Hah..hah..hah... (Antin ngos-ngosan), kenapa kamu ajak aku
lari Nur ?” tanya Antin lugu.
“Hah..hah.. kamu dalam... hah.. kamu dalam bahaya Tin!”
jawab Nurma.
“Bahaya kenapa ?” tanya Antin.
“Nurma penghianat!!!! Nurma dimana kau!!!” teriak Slamet
dari kejauhan.
“Nanti aku jelaskan, ayo lari!” ajak Nurma.
Nurma dan Antin kembali berlari ke arah masjid. Saking
paniknya, Nurma langsung berlari ke dalam masjid menggunakan sepatu kotornya.
Langsung ditangkap ketua organisasi yang sangat tampan, yaitu Joa.
“Jo, hah.. hah... Rencana kita berhasil, walau agak kacau..
hah..” bisik Nurma.
“Iya kacau, sekarang kamu ambil kain pel, lalu bersihin tuh
tapak najismu dari rumah Allah,” ucap Joa.
“Astagfirullah... Ampuni hamba ya Allah...” Nurma pun
langsung mengepel dengan sepenuh hati.
Tiba-tiba Slamet dan Slamet Lover’s datang dengan membawa
rantai, samurai, dan bom molotof bak anak SMK akan tawuran. Nurma pun dari yang
sebelumnya sedang mengepel lantai, sesaat melihat pasukan Slamet Lover’s
langsung lari. Tak sadar lantai masih licin, Nurma pun terpeleset hingga kepala
belakang membentur lantai masjid dan pinsan seketika. Joa langsung membawanya
ke dalam masjid, untuk menyolatkannya. Eh salah, mengistirahatkannya maksudku.
“Kembalikan Antin!” teriak Slamet. “Ayee!!” teriak Slamet
Lover’s.
“Sebentar-sebentar, sebenarnya ada apa sih ini ?” tanya Joa
sopan.
Dari dalam masjid, terlihat Nurma yang sudah sadar dan
hendak membela Joa di depan Slamet Lover’s. Namun Nurma masih lupa jika lantai
licin, Nurma pun kembali terpeleset dan pinsan. Joa tidak melihatnya, disaat
itu Nurma pinsan dengan cara tidak terhormat, tidak dianggap. Kasihan.
“Kenapa lo lebih ganteng dari gue ?!” tanya Slamet.
“Iya, kenapa lo lebih ganteng dari Slamet!” sorak Slamet
Lover’s.
“Kenapa lo malah ngehina gue ?!” tanya Slamet ke Slamet Lover’s.
“Kenapa tadi lo tanya gitu ke dia ?!!!” para Slamet Lover’s
marah.
“Maaf..” Slamet nangis.
“Astagfirullah... sadarlah kalian semua, ini semua hanyalah
fiktif belaka. Mohon maaf jika ada kesamaan atau apapun. Kenapa ana malah
promosi FTV ?! Kamu sih Met, kalau kamu gak datang ke sini pasti aku gak akan
nyalahin kamu seperti ini. Semua ini salahnya Slamet!!” tuduh Joa.
“Iya ya, semua ini emang salah Slamet. Serbu Slamett!!!”
teriak para Slamet Lover’s yang sudah lelah menjadi fans Slamet.
Joa adalah seorang lelaki tampan yang berasal dari keluarga
tak terpandang, karena hanya dibesarkan di kampung yang sangat kumuh. Namun pancaran
cahaya dari wajahnya tidak mampu ditutup-tutupi lagi, ketampanannya melebihi
artis profesional. Berbeda dengan Slamet yang berasal dari keluarga kaya dan
terpandang, namun berwajah pas-pasan.
Akibat menyalahkan Slamet, Joa di sidang di ruang rektor. Slamet
mengajukan proposal yang berisi tentang hal-hal yang menfitnah Joa dengan
sangat rasis. Joa sangat terpukul, hanya tasbih dan doa seorang Antin dari luar
jendela yang menemaninya (karena ruang rektor ada di ruang tingkat kedua, Antin
rela memanjat genting demi untuk mendoakan Joa lewat balik jendela. Antin tidak
bisa memasuki ruang rektor karena pintu utamanya dijaga densus 88).
“Mampus lo Jo! Haha..” bisik Slamet pelan di telinga kanan
Joa.
Joa hanya berdoa dan berdzikir dengan sepenuh hati dan
tangisan-tangisan haru. Ketika pak rektor (ayah Slamet) tiba, Joa menangis
dengan semakin deras. Pak rektor tak sengaja melihat beberapa lesung pipi Joa
ketika hendak duduk. Kemudian tiba-tiba saja pak rektor membatalkan sidang dan
membubarkan semuanya.
“Ada apa ini ?! Kenapa semua jadi seperti ini ?! Bokap gak
boleh gitu dong, ntar Slamet Cute ini malu ama temen-temen kampus,” rengek Slamet.
“Gak usah ribut, kamu boleh kembali tuntut Joa setelah hasil
tes medis membuktikan!” gertak bokapnya Slamet.
“Apa ?!” Slamet bingung.
Bokapnya Slamet ternyata melakukan tes medis, yaitu tes DNA
setelah melihat lesung pipi Joa yang berjumlah 8. Seminggu kemudian, ternyata
terbukti bahwa Joa adalah anak asli dari bokapnya Slamet. Ternyata mereka
adalah “budak yang tertukar”. Kebahagiaan merengut keluarga barunya Joa dikala
itu, dan Slamet malah menangis galau dikeluarga barunya, karena dari yang
sebelumnya menjabat dipekerjaan membersihkan Wc kampus sekarang berubah menjadi
pekerja Sedot Wc, mengikuti ayahnya Joa yang sebelumnya.
“Joa, kamu sekarang sudah berada di keadaan yang benar.
Setelah lama kamu berjuang melawan kerasnya dunia, kini kamu memperoleh
hasilnya dengan seketika,” ucap Nurma.
“Nurma, makasih ya udah membantuku untuk mengungkap siapa
sebenarnya Slamet ? Karena dari dulu aku yakin bahwa Slamet itu sebenernya
adalah aku, setelah mendengar ayahku keceplosan. Katanya, dulu kami sempat
tertukar sewaktu di rumah sakit,” ujar Joa.
“Joa, Nurma mau ngomong sesuatu,” ucapnya malu.
"Iya, ngomong aja Nur," ujar Joa.
“Sebenarnya dari sejak pertama kita bertemu, aku..” lanjut Nurma.
“Kenapa Nur ? Katakan saja yang sebenarnya,” Joa sangat
berharap bahwa Nurma mencintainya, karena Joa jatuh cinta kepada Nurma sejak
pandangan pertama ketika di masjid.
“Aku...” ucap Nurma malu.
“Ayoo katakan Nurma...” minta Joa.
“Aku.... sejak dulu... setuju kalau kamu jadian sama Antin,
kamu pantas mendapatkannya karena kamu sederajat dengannya,” ucap Nurma.
“Tapi..” ujar Joa.
“Udah Jo, lihatlah dibalik pintu itu. Antin dari tadi
menangis karena dikiranya aku ingin merebutmu darinya. Kejar dia Jo, demi aku,”
ucap Nurma dengan sepenuh hati.
“Aku gak akan lakukan ini demi kamu, tapi demi Antin!” Joa
langsung berlari ke arah Antin.
Nurma tersenyum manis (walau gak manis-manis amat) setelah
melihat Joa dan Antin bersama-sama. Akhirnya Joa dan Antin hidup bahagia hingga
mempunyai banyak keturunan yang berwajah rupawan. Di sisi lain, Nurma akhirnya
kembali ke haluan utamanya, yaitu Slamet. Nurma sangat setia dengan pilihannya,
hingga menghasilkan keturunan yang... begitulah.
Akhirnya, tamat.
Salam #SobatJoa
ConversionConversion EmoticonEmoticon