Makna Lirik Lagu Indie Nadin Amizah

Berawal dari Atap (Bagian 6)


Seusai upload foto, akhirnya Nia berangkat menggunakan angkot yang ia berhentikan di depan rumahnya. Berjalan mengitari perkampungan, angkot itu terus melaju tanpa mengetahui betapa gembiranya hati Nia.

“Dor!”

Terdengar bunyi tembakan dari arah belakang. Nia pun menjerit ketakutan.

“Tolong!!! Aaaaaa!!!”

“Berisik! Cuma ban pecah aja kek mau dirampok mbak, mendingan ngrampok hatiku sini? Hahaha,” goda supir angkot sembari menepi.

Nia merasa ketakutan, dengan sigap ia melompat dari pintu angkot. Dikarenakan angkot belum benar-benar berhenti, Nia pun jatuh berguling-guling di trotoar akibat tumpuannya tidak stabil.

“Mbak! Jangan lari lo! Balik woey!!!” teriak supir angkot.

“Tolong! Aaaaa!! TOLOOONG!!!”

Nia berteiak sembari berlari menjauhi angkot. Setelah diselidiki, ternyata si supir angkot berteriak karena si Nia belum bayar. Nia terlalu cepat untuk menjudge orang lain.

Baju merahnya pun lusuh akibat berguling di trotoar. Namun tak hanya lusuh, ada juga beberapa sobek di bagian siku dan bahunya. Namun semua itu tak dipedulikannya, Nia tetap berlari menuju taman karena takut mengecewakan Putra.

Sesampainya di taman, Nia langsung menuju titik tengah dari taman itu. Ia tak melihat siapapun, selain burung-burung gereja yang sedang kejar-kejaran di lantai taman. Berlari mengelilingi taman merupakan salah satu usaha Nia untuk mencari Putra.

Terlihat seorang lelaki berjas putih sedang berjalan di sudut taman yang berbeda dari sudut kedatangan Nia. Ia sedang membuka pintu mobil mewah, hendak naik dengan mengangkat kaki kanannya ke dalam mobil.

“Putra!!! Putt!!!! AAAAA!!! PUTRAAAA!!!!” teriak Nia histeris.

Lelaki itu tak mengurungkan niatnya dan menutup pintu mobil dari dalam. Nia merasa sangat menyesal telah mengecewakan Putra karena keterlambatannya. Nia menangis histeris tanpa mempedulikan situasi sekitar.

Beberapa orang yang melihatnya iba meninggalkan uang recehnya. Lima ratus perak, seribu, bahkan seribu lima ratus berjatuhan di depannya. Nia pun merasa bersyukur, karena bisa untuk ongkos pulang.

“Eh, Nia. Kamu ngapain nangis di sini? Malu-maluin!” ucap seorang lelaki yang jongkok di depannya.

“Huhu.. Eh, kamu... kok....” ujar Nia yang belum rampung.

bersambung...
Previous
Next Post »

2 komentar

Click here for komentar
sovaren
admin
22 January 2017 at 07:47 ×

Enter your comment... Diperpanjang bro.

Reply
avatar
Joe Azkha
admin
22 January 2017 at 09:07 ×

Di perpanjang isinya apa di perpanjang episodenya gan? @@,

Reply
avatar
Terimakasih atas kunjungannya, Salam #SobatJoa!