Makna Lirik Lagu Indie Nadin Amizah

Teknik Pengajaran Menyimak (Bagian 1)


Hay sobat Joa! Kali ini joa akan menshare tugas kuliah Joa yang berbau tentang keguruan. Bahasanya tidak seperti biasanya, kali ini Joa menggunakan bahasa formal, walaupun susah banget buat Joa jika formal-formalan. Haha,  nih disimak aja. Semoga menambah wawasanmu dan bermanfaat!
Tujuh teknik pengajaran menyimak ini sangatlah penting untuk dikuasai guru dalam membimbing peserta didiknya. Pada jenjang SD, guru harus bisa menguasai teknik ini untuk diajarkan kepada peserta didiknya. Teknik ini mampu merangsang kecerdasan peserta didik, terutama pada jenjang SD. Teknik ini dipraktikkan dengan unsur permainan, karena materi untuk peserta didik pada jenjang SD akan jauh lebih mudah diserap peserta didik dengan menggunakan unsur permainan. Ketujuh teknik ini akan diperjelas pada ulasan berikut ini.
1.      Dengar Ulang Ucap
Teknik ini materinya berasal dari unsur bahasa yang terkecil, huruf (yang belum memiliki makna, jika dirangkai barulah memiliki makna), kata, frasa dan kalimat. Metode ini diajarkan dengan cara guru mengucapkan sesuatu yang sudah dipersiapkan dan disesuaikan sesuai kemampuan berfikir anak. Setelah itu peserta didik disuruh menyimak dan menirukan apa yang telah diucapkan gurunya.
Contoh :
Guru mengucapkan kalimat “kita sekolah untuk menuntut ilmu”. Peserta didik (jenjang SD) menyimak dengan seksama dan menirukan kalimat “kita sekolah untuk menuntut ilmu” secara satu persatu dengan tepat.
Redaksinya :
Dapat dikatakan sukses jika peserta didik mampu menirukannya dengan benar. Jika peserta didik tidak sesuai dengan apa yang diucapkan guru, maka peserta didik mendapat hukuman.
2.       Dengar Tulis
Teknik ini biasanya disebut dengan teknik dekte. Teknik ini hampir mirip dengan teknik dengar ulang ucap. Berbedanya hanya disifatnya, jika dengar ulang ucap bersifat lisan, dengar tulis bersifat tulis. Teknik ini dilakukan dengan cara guru mengucapkan suatu kata atau kalimat, peserta didik disuruh untuk menyimak dengan cermat dan menulis apa yang diucapkan oleh gurunya.
Contoh :
Contoh di sini saat pelajaran bahasa asing, misalnya pelajaran bahasa arab. Guru mengucapkan kata “ana” yang berarti “saya”, dan diharapkan peserta didik menuliskan kata “ana” di bukunya.
Redaksinya :
Jika peserta didik tidak menulis kata “ana” yang berarti “saya” tetapi menuliskan kata “anta” yang berarti kamu, maka peserta didik akan mendapatkan hukuman.
3.       Dengar Kerjakan
Teknik ini dilakukan dengan cara guru mengucapkan sesuatu yang berisi perintah dan peserta didik disuruh untuk menyimak dengan cermat dan melakukan perintahnya tersebut. Teknik ini mampu meningkatkan daya konsentrasi peserta didik.
Contoh :
Guru mengucapkan “hapus papan tulis itu”, peserta didik diharapkan mengerjakan sesuai apa yang diperintahkan guru.
                        Redaksinya :
Jika peserta didik melakukan kegiatan menghapus papan tulis, maka peserta didik tersebut benar. Tetapi jika peserta didik melakukan hal lain (misal melakukan menggambar di papan tulis) maka peserta didik mendapat hukuman (peringatan).
4.       Dengar Terka
Teknik ini membutuhkan kemampuan menyimak dengan cermat. Teknik ini dilakukan dengan cara guru memberikan deskripsi yang menggambarkan suatu benda dan peserta didik diharapkan mampu menebaknya.
Contoh :
Guru membacakan soal “aku terbuat dari kayu, aku digunakan untuk duduk, siapakah aku ?”. Jawabannya adalah kursi.
                        Redaksinya :
Jika peserta didik menjawab salah, maka peserta didik akan mendapat hukuman.


5.       Memperluas Kalimat
Teknik ini membutuhkan kemampuan menyimak dan kreatifitas yang tinggi. Teknik ini dilakukan dengan cara guru memberikan suatu kalimat yang akan diperluas oleh peserta didik, yang dihasilkan dari teknik ini adalah kalimat yang diperluas.
Contoh :
Guru memberi kalimat “saya siswa pintar”. Kemudian dilanjutkan peserta didik “saya siswa pintar kelas satu SD”. Kemudian dilanjutkan lagi oleh peserta didik yang lainnya “saya siswa pintar kelas satu SD Magelang 6”.
Redaksinya :
Jika peserta didik tidak mampu melanjutkan dengan membuat perluasan kalimat, maka peserta didik akan mendapatkan hukuman.
6.       Menemukan Benda
Teknik ini dilakukan dengan cara guru sudah memiliki beberapa benda yang sudah dipersiapkan dan benda-benda tersebut adalah benda-benda yang belum dikenal oleh peserta didik. Benda-benda tersebut diletakkan pada meja guru yang berada di depan peserta didik. Kemudian guru menyebutkan nama atau menyebutkan ciri-ciri suatu benda. Peserta didik menggunakan kemampuan menyimaknya dan harus menghafal benda-benda yang baru saja ia kenal.
Contoh :
Guru memperkenalkan nama dari sebuah benda satu persatu. Benda-benda tersebut bernama jarum, benang dan kancing baju. Selanjutnya guru menyuruh peserta didik maju untuk mencari benda yang bernama jarum.
Redaksinya :
Jika peserta didik mampu menemukan benda yang bernama jarum, maka dapat disimpulkan bahwa teknik menyimak ini berhasil diserap peserta didik dengan sukses, dan peserta didik tersebut perlu mendapat penghargaan seperti tepuk tangan dan pujian. Jika peserta didik salah mengambil, maka peserta didik akan mendapat hukuman.

7.       Siman Bilang
Siman adalah nama orang, nama ini bisa diganti dengan nama siapa pun.Teknik ini membutuhkan kemampuan menyimak yang sangat tinggi. Cara menyampaikan teknik ini salah satunya adalah dengan cara menyuruh satu peserta didik maju ke depan kelas untuk berperan sebagai Siman. Siman akan mengucapkan kalimat perintah dan akan dilakukan oleh peserta didik yang lainnya. Hanya yang diucapkan oleh Siman, bukan tindakan.
Contoh :
Peserta didik yang berperan sebagai Siman mengucapkan “ayo lompat” maka peserta didik yang lainnya akan melompat seperti apa yang diperintahkan oleh Siman.
Redaksinya :
Jika siman melakukan tindakan melompat tanpa berkata dan peserta didik yang lainnya ikut melompat, maka peserta didik yang lainnya mendapatkan sanksi.


Catatan :
      Hukuman diberikan agar peserta didik meningkatkan konsentrasi kemampuan menyimak agar menjadi pribadi yang jauh lebih baik.
        
        Gimana sobat ? Ada yang bercita-cita menjadi guru ? Silahkan kuasai beberapa teknik tersebut ya kawan. Tunggu bagian keduanya :D Sekian dari Joa.
           Salam #SobatJoa
Previous
Next Post »
Terimakasih atas kunjungannya, Salam #SobatJoa!