Kasih Berkisah Kesah (Bagian 3)
<<sebelumnya di bagian 2...
Lelaki itu mengagetkan Tia karena ternyata bukan kamar Pak Slamet, melainkan bapak-bapak berkaos dalam dan mengenakan kolor hijau.
“Lha, bapaknya sendiri siapa?”
“Saya Totok, tadi mbaknya manggil saya kan?” dengan penuh kebingungan.
“Maaf pak, bukan niatan manggil bapak. Suara ketukan pintu emang seperti itu, hehe. Ngomong-ngomong bapak sendirian ya?” tanya Tia untuk menghindari malu karena salah kamar.
“Iya, mbaknya mau nemenin? Ehem, saya kuat 8 jam loh mbak..” tanya Pak Totok dengan tatapan genit.
Tia secara sepontan memasukkan tangannya ke dalam rok yang ia kenakan. Wajah Pak Totok langsung berbunga-bunga. Sekian detik kemudian Tia mengeluarkan tangannya dan ditodongkannya belati tepat di depan mata kanannya Pak Slamet.
“Faking! Lo pikir gue cewek apaan! Lo mau kalau mata lo gue cangkul lalu gue jadiin bola golf! Mau lo!” teriak Tia di depan wajah Pak Totok dengan masih menodongkan pisaunya.
“A.. a... ampyunn cyin.. akyu tadi bercanda koks.. hehe.. Akyu aslinya gak suka cewek. Beneran dech..” ucap Pak Totok dengan membencong.
“Kalau gitu cepat kasih tau kamar Pak Slamet!”
“Ka.. kamyu udah bener kok cyin.. I... ini kamarnya Slamet, kebetulan akyu bapaknya. Ada apa yach mencari Slamet?”
Wajah Tia spontan berubah pucat, hampir saja ia mencongkel mata indah milik bapak lelaki idamannya.
“Ampuni saya pak, saya gak tau kalau bapak tuh bapaknya guruku yang udah bapak-bapak tapi belum jadi bapak. Maafin saya pak!” mohon Tia dengan bersujud di kaki Pak Totok.
“Sudah nak, berdirilah,” sambil membantu Tia berdiri, kemudian langsung memeluk untuk menenangkan hatinya. “Ah.. empuknya..”
Spontan dengkul Tia menghantam benda tumpul milik ayahanda Pak Slamet yang membuatnya berteriak guling-guling di lantai. Teriakan Pak Totok membuat Pak Slamet langsung berlari menuju sumber suara.
Mata Tia langsung terbeliak kala melihat Pak Slamet hanya mengenakan celana jeans tanpa sehelai benang pun di badannya. Terlihatlah sebuah tubuh sispek yang menonjol di sana-sini sehingga memunculkan bentuk tubuh yang sangat keren.
“Ba.. bapak seks... seksi..” ucap Tia dengan lirih dan melotot.
“Eh, Tia. Apa yang kamu lakukan disini? Ini juga, kenapa bapakku bisa seperti tringgiling gini?!” tanya Pak Slamet bingung.
Tia hanya menggelengkan kepalanya seperti tak tau menahu tentang kecelakaan hebat yang baru saja dialami Pak Totok.
ConversionConversion EmoticonEmoticon