“Merindukan kasih sayang? Kasih sayangku?” tanya Nia penasaran. “Ngaco aja kamu, haha. Nggak kok, udah sehatan aku sekarang. Kamu kok k...
Read More
Berawal dari Atap (Bagian 15)
Hari berganti hari, kenangan indah yang membuat muntah itupun masih melekat di ingatan Nia. Dia sering mengalami mimpi bruk yang membuatn...
Read More
Berawal dari Atap (Bagian 14)
“Saya pulang dulu ya? Saya mau pulang,” ucap Pak Huda sembari berjalan pelan menuju pintu. Nia merasa begitu mual dan ingin muntah. Sed...
Read More
Berawal dari Atap (Bagian 13)
“Ini orang bego apa emang bego sih?! Setan palalu!!” teriak Nia dalam batin. Nia masih mengelus-elus lehernya karena masih sedikit mera...
Read More
Subscribe to:
Posts (Atom)